Menulislah agar kau bisa dikenang sepanjang masa, anonim.Saya sangat terpacu mendengar kalimat itu, merasa tidak punya apa-apa dan belum bisa berbuat apa-apa. Cita-cita menjadi seorang penulis ternyata sudah terbesit sejak dulu kala. Namun saya sering tidak tahu harus bagaimana menggapai cita-cita menjadi seorang penulis itu.
Sudah sering saya menceritakan komunitas menulis yang saya ikuti, bagaimana saya ungkapkan rasa haru dan terima kasihnya. Karena saya merasa, dari sana saya bisa selangkah lebih maju untuk menggapai cita-cita yang sempat tertanggalkan itu.
Bicara soal menulis, jalan saya memang tidak berjalan mulus, banyak tantangan-tantangan yang harus saya lewati agar saya bisa tetap konsisten menulis. Terutama adalah kemalasan. Kadang saya banyak berbicara dengan diri sendiri, saya masih seorang single dengan kesibukan yang tidak seberapa, mengapa saya tidak bisa se-konsisten teman-teman yang lainnya?
Padahal yang lain, dengan kesibukannya yang bejibun. Tanggung jawab sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu, namun tetap bisa membagi waktunya dengan baik. Bisa memprioritaskan menulis, dan itu sangat memalukan bagi diri saya yang masih terus-menerus malas.
Saya rasa terus belajar dan memperbaiki diri memang selalu butuh inspirator, orang-orang di sekeliling kita, bahkan terkadang orang yang tidak kita kenal sebelumnya bisa menjadi pemantik buat kita untuk terus menjadikan diri lebih baik dari pada sebelumnya.
Teman-teman, jangan lelah mengingatkan saya untuk tetap istikamah ya :)
Keren sekali kakakku
BalasHapus#semangat
betul sekali, semangat kak :)
BalasHapus