Malam ini akan menjadi malam paling mendebarkan bagi Intanpurwanti. Perempuan berdarah Jawa yang mempunyai paras menawan dambaan setiap pria. Namun ternyata sirna, rasa akan kalah jika tak dikata. Sebentar lagi ia resmi menjadi milik orang. Seseorang yang sudah berani menemui orang tuanya untuk meminta ia menjadi pendamping hidup sesurganya. "Kreekk" Intan menyobek selembar kertas yang mulai basah karena air mata. Malam ini, seperti biasa Intan menuliskan kisahnya di buku-buku pribadinya. Entah sudah berapa buku ia habiskan. Ia memang seorang yang sangat introvert, bagi Intan menulis adalah caranya bercerita, caranya berbagai, caranya menyelesaikan masalah. Baginya interaksi tak harus dengan sosok yang nyata, dengan benda yang hanya diam membisu pun ia sudah merasa lega. "Nduk, mbok ya tidur. Calon pengantin gak boleh begadang" Tutur ibu dari balik pintu. "Iya Bu" Intan menjawab singkat. Sebentar lagi, ia akan serumah dengan seseorang yang beberap
Menuntaskan penasaran dengan mencoba segala hal, dan memfungsikan kata ketika tak mampu bicara.