Beberapa tahun yang lalu saya diizinkan Allah melihat dunia yang memesona ini. Tepatnya, 21 tahun yang lalu. Berkawan tangis bahagia orang terkasih, saya hadir sebagai pelengkap kasih.
Mengingat hari itu, ketika saya mendapat ucapan singkat, dikirim via WhatsApp dari teman saya, kira-kira begini isinya "Selamat Ulang Tahun Nenel, aku tidak bisa ngasih apa-apa, cuma do'a, lagi krisis hehe"
Katanya, peringatan hari lahir itu suatu hal yang banyak ditunggu, pada hari itu, akan hadir banyak kejutan, banyak hadiah, dan hadirnya orang-orang yang menyayangi kita lebih jelas, mereka berbondong mengirim do'a terbaik. Ada yang menunggu tepat di pergantian jamnya, ada yang tiba-tiba datang dengan cake dan menyuruh kita untuk tiup lilin, ada yang acuh dan memilih menjadi pengucap terakhir, katanya biar tidak mudah dilupakan.
Sisi lain, ada yang termangu, menunggu hadiah yang tak kunjung nyata, sederet kata ucapan yang tak terlihat, begitupun surprise ala-ala ternyata hanya sebatas khayalan.
"Sudah, bahagiamu itu dari dirimu sendiri, cari, ciptakan, jangan digantungkan kepada orang lain" saya coba mengutip pembicaraan beberapa minggu lalu dengan sahabat saya, ya mungkin ada benarnya menurutmu?
Mengingat hari itu, ketika saya mendapat ucapan singkat, dikirim via WhatsApp dari teman saya, kira-kira begini isinya "Selamat Ulang Tahun Nenel, aku tidak bisa ngasih apa-apa, cuma do'a, lagi krisis hehe"
Oh ternyata hari itu tanggal satu, oh ternyata hari itu saya ulang tahun, oh ternyata hari itu, perihal kematian semakin nyata terngiang, sudah dekat barangkali. Wallahu A'lam.
Sisi lain, ada yang termangu, menunggu hadiah yang tak kunjung nyata, sederet kata ucapan yang tak terlihat, begitupun surprise ala-ala ternyata hanya sebatas khayalan.
"Sudah, bahagiamu itu dari dirimu sendiri, cari, ciptakan, jangan digantungkan kepada orang lain" saya coba mengutip pembicaraan beberapa minggu lalu dengan sahabat saya, ya mungkin ada benarnya menurutmu?
Komentar
Posting Komentar