Alhamdulillah sudah sampai mana perjalanan untuk belajarnya Menyenangkan sekali berkesempatan belajar setiap hari bersama banyak orang dengan ragam kesibukannya. Jika kemarin saya sudah banyak mengambil pelajaran agar bisa "Memaknai Produktivitas" kemudian "Mengevaluasi Ketidakproduktivan dan Cara Menepisnya", sekarang saya sampai pada level yang lebih tinggi; menentukan skala prioritas.
Untuk mengatur dan menentukan skala prioritas pun, saya masih butuh orang lain untuk mengatasinya. Bukan membantu menyelesaikan, namun karena bagusnya mereka mengatur hari-harinya menjadikan inspirasi tersendiri bagi saya. Terlebih terkait pembagian waktu untuk memprioritaskan menulis.
Memang tidak mudah ya, manusia seringkali banyak merencanakan dan memikirkan hal mana yang akan menjadi fokus utamanya, namun tidak sedikit juga yang mengobrak-abrik rencananya sendiri dengan menundanya, bahkan mengabaikannya. Prioritas tidak lagi diingat.
Jika untuk saat ini saya mendapat pertanyaan terkait apa skala prioritas tertinggi dalam keseharian saya? Saya akan jawab menulis. Meskipun masih tahap belajar, agaknya sedikit jumawa menempatkan menulis pada posisi tertinggi tak apa. Mimpi besar perlu diberi ruang besar agar usaha yang besar pun mengikuti.
Mengapa menulis mendapat posisi tertinggi? Setelah saya banyak mempraktikkan dan bertempur dengan berbagai macam tantangan menulis, saya temukan kepuasan dan kedamaian selepasnya. Dalam kondisi suka, duka, terpesona semua bisa ditumpah ruahkan menjadi kata.
Ibarat badan sedang gatal-gatal, setelah menulis sama leganya dengan rasa badan usai digaruk, akan ketagihan lagi dan lagi. Bedanya, badan gatal semakin digaruk semakin lecet dan semakin sakit. Namun menulis semakin sering dipraktikkan, semakin nagih, dan semakin muncul potensinya.
Bakat dan potensi kadang bisa kita temukan dari hal/orang lain kan ya? Ketika sibuk mencari potensi yang ada pada diri dan tak berujung temu, maka sibukkan diri dengan bejibun kegiatan yang menantang! Maka potensi itu akan muncul dengan sendirinya.
Jika ternyata penempatan skala prioritas tertinggi kalian sama dengan yang saya utarakan. Saya ingin sedikit berbagi tips berdasarkan apa yang sudah saya peroleh dari materi ke-tiga kelas online @nulisyuk. Bagaimana agar bisa produktif dengan menulis?
1. Tentukan dan matangkan target
2. Berusaha disiplin dan konsisten
3. Mulailah dengan menulis yang kamu suka
4. Wajibkan diri membaca buku
5. Ganti waktu yang terbuang percuma dengan berdo'a.
Lima hal tersebut saling berkorelasi dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Semoga bermanfaat :)
Untuk mengatur dan menentukan skala prioritas pun, saya masih butuh orang lain untuk mengatasinya. Bukan membantu menyelesaikan, namun karena bagusnya mereka mengatur hari-harinya menjadikan inspirasi tersendiri bagi saya. Terlebih terkait pembagian waktu untuk memprioritaskan menulis.
Memang tidak mudah ya, manusia seringkali banyak merencanakan dan memikirkan hal mana yang akan menjadi fokus utamanya, namun tidak sedikit juga yang mengobrak-abrik rencananya sendiri dengan menundanya, bahkan mengabaikannya. Prioritas tidak lagi diingat.
Jika untuk saat ini saya mendapat pertanyaan terkait apa skala prioritas tertinggi dalam keseharian saya? Saya akan jawab menulis. Meskipun masih tahap belajar, agaknya sedikit jumawa menempatkan menulis pada posisi tertinggi tak apa. Mimpi besar perlu diberi ruang besar agar usaha yang besar pun mengikuti.
Mengapa menulis mendapat posisi tertinggi? Setelah saya banyak mempraktikkan dan bertempur dengan berbagai macam tantangan menulis, saya temukan kepuasan dan kedamaian selepasnya. Dalam kondisi suka, duka, terpesona semua bisa ditumpah ruahkan menjadi kata.
Ibarat badan sedang gatal-gatal, setelah menulis sama leganya dengan rasa badan usai digaruk, akan ketagihan lagi dan lagi. Bedanya, badan gatal semakin digaruk semakin lecet dan semakin sakit. Namun menulis semakin sering dipraktikkan, semakin nagih, dan semakin muncul potensinya.
Bakat dan potensi kadang bisa kita temukan dari hal/orang lain kan ya? Ketika sibuk mencari potensi yang ada pada diri dan tak berujung temu, maka sibukkan diri dengan bejibun kegiatan yang menantang! Maka potensi itu akan muncul dengan sendirinya.
Jika ternyata penempatan skala prioritas tertinggi kalian sama dengan yang saya utarakan. Saya ingin sedikit berbagi tips berdasarkan apa yang sudah saya peroleh dari materi ke-tiga kelas online @nulisyuk. Bagaimana agar bisa produktif dengan menulis?
1. Tentukan dan matangkan target
2. Berusaha disiplin dan konsisten
3. Mulailah dengan menulis yang kamu suka
4. Wajibkan diri membaca buku
5. Ganti waktu yang terbuang percuma dengan berdo'a.
Lima hal tersebut saling berkorelasi dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Semoga bermanfaat :)
Siap
BalasHapusMasyAllah mengugah selera eh semangat
BalasHapus