Langsung ke konten utama

Kebahagiaan Jangan Digantungkan

Beberapa tahun yang lalu saya diizinkan Allah melihat dunia yang memesona ini. Tepatnya, 21 tahun yang lalu. Berkawan tangis bahagia orang terkasih, saya hadir sebagai pelengkap kasih.

Mengingat hari itu, ketika saya mendapat ucapan singkat, dikirim via WhatsApp dari teman saya, kira-kira begini isinya "Selamat Ulang Tahun Nenel, aku tidak bisa ngasih apa-apa, cuma do'a, lagi krisis hehe"

Oh ternyata hari itu tanggal satu, oh ternyata hari itu saya ulang tahun, oh ternyata hari itu, perihal kematian semakin nyata terngiang, sudah dekat barangkali. Wallahu A'lam.

Katanya, peringatan hari lahir itu suatu hal yang banyak ditunggu, pada hari itu, akan hadir banyak kejutan, banyak hadiah, dan hadirnya orang-orang yang menyayangi kita lebih jelas, mereka berbondong mengirim do'a terbaik. Ada yang menunggu tepat di pergantian jamnya, ada yang tiba-tiba datang dengan cake dan menyuruh kita untuk tiup lilin, ada yang acuh dan memilih menjadi pengucap terakhir, katanya biar tidak mudah dilupakan.

Sisi lain, ada yang termangu, menunggu hadiah yang tak kunjung nyata, sederet kata ucapan yang tak terlihat, begitupun surprise ala-ala ternyata hanya sebatas khayalan.

"Sudah, bahagiamu itu dari dirimu sendiri, cari, ciptakan, jangan digantungkan kepada orang lain" saya coba mengutip pembicaraan beberapa minggu lalu dengan sahabat saya, ya mungkin ada benarnya menurutmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Broken Home Berbagi Cerita Tentang Pernikahan

"Pernikahan adalah hadiah terbaik dari Allah SWT untuk kita, dan kualitas dari pernikahan itu adalah persembahan kita untuk Allah SWT." Sepotong kalimat itu ku dapatkan setelah babat habis baca instagram story Febrianti Almeera, atau akrab dipanggil Teh Pepew. Entah kapan mulanya, akun Teh Pepew seringkali jadi media kontemplasi paling mendalam. Kata-katanya lugas dan jelas, lembut tapi menampar halus. Beliau ditakdirkan sepasang dengan Ulum A. Saif, kerap dipanggil Kang Ulum. Jika dilihat sekilas, cocok sekali beliau berdua. Saling melengkapi, saling mengisi, saling belajar. Definisi jodoh. Pembahasan instagram story Teh Pepew kali ini adalah tentang sahabat dekatnya yang baru saja melepas masa lajang di usia kepala 4. Apakah terlambat? Tentu tidak. Dipertemukan dalam kondisi terbaik yang dimiliki, dan di waktu yang terbaik menurutNya. Pembahasan menikah akhir-akhir ini akrab sekali di telinga. Ini bukan lagi tentang terburu-buru, bukan juga sesuatu yang tabu. Perjalanan mas

2023

Setiap tahunnya, selalu ada yang meleset dari resolusi. Tapi ada juga yang melesat di luar ekspektasi. Bagiku, mempertahankan kewarasan diri di antara lonjakan resolusi dan ekspektasi itulah, yang utama. Karena hubungannya dengan emosi: mengelola, memperlajari, dan akhirnya memperbaiki. 2022 terlewati dengan indah, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sejatinya, duka dan bahagia yang menemani di sepanjang tahun tertentu itu tidak ada yang tak mengisyaratkan pelajaran. 2022 membawaku ke banyak sekali tempat baru: bertemu, berkenalan, dan mengelola rindu atas pertemuan.  2022 mengajarkanku untuk tidak jumawa mengasumsikan skenarioNya, merencanakan bak sutradara, tapi lupa siapa yang memiliki kita dan mengatur perjalanan hidup kita. 2022 adalah kebahagiaan yang tak terkira, tak terukur, dan kesyukuran yang paling jujur.

2012

"nanti jangan jadi guru yaaa, jangan. Kamu ngga layak ditiru" Monolog beberapa tahun silam, saat akumulasi sesal dan kecewa bertumpuk. Tepat, yang berputar-putar di pikiran adalah sosok yang mulia itu. Persis dihubungkan dengan perlakuan diri sendiri, karena pada saat itu, status masih seorang pelajar, tapi agaknya jauh dari kata terpelajar. Maha Baik Allah, menjadikan rasa takut, khawatir, dan kerdil akan sebutan yang mulia 'guru' itu sebagai media untuk tumbuh dan berkaca. Rasa-rasanya, jadi guru itu tiada hari tanpa belajar dan mawas diri, merasa ngga mampu, merasa ngga becus, merasa ngga mumpuni, tapi dari semua perasaan itu tumbuh kesadaran untuk belajar. Ya mau ngga mau. Titik. Kalau kamu ngga penuhi hak diri kamu dengan belajar, gimana mau membersamai dan menunaikan hak pelajar-pelajar itu? Tepat hari ini, 25 November selalu sukses membuat diri linglung, haru, dan gemetar. Berjalan dengan sebutan guru itu ya berkelok-kelok. Kadang tersandung kerikil di jalan, k