Bicara niat memang agak susah, apalagi jika sudah dikaitkan dengan amanah yang sedang dipikul, dan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Kemudian bagaimana jika kita telah mengemban amanah namun niatnya bukan lurus lillahi taala? Saya mungkin tak mempunyai jawaban terbaik, tapi cobalah langsung bertanya pada Allah melalui perantara doa. Karena ketika amanah sudah berada di pundak kita, artinya ia tak salah tempat.
Jika mengingat apa yang disampaikan oleh Salim A. Fillah, niat itu bisa kita latih dan perbarui setiap saat. Artinya bagaimana? Untuk melakukan suatu kebaikan, kita harus terus berlatih. Melewati jalan terjal agar akhirnya terbiasa. Melewati benturan-benturan agar terbentuk.
Kemudian dengan apa memperbaruinya? Setiap dari kita akan mengalami fluktuasi iman, fluktuasi semangat dll. Oleh karenanya, kita harus selalu menyadari dan berujung memperbaiki niat kita agar lurus jalannya kepada Allah. Semoga saja kita bisa selalu seperti itu ya.
Contoh kasus sederhananya, jika kita seorang pengajar. Pagi-siang dihabiskan dengan berlelah-lelah menyalurkan ilmu yang didapatkan, namun ternyata dalam prosesnya, niat kita hanya untuk mendapat uang. Kemudian akhirnya kita tersadar, bahwa hal yang kita lakukan adalah salah. Kita menyadari dan kembali meluruskan niat, bahwa bukan itu satu-satunya hal yang kita harapkan. Itulah yang dimaksud dengan "niat itu bisa diperbarui setiap saat".
Jangan lupa cari lingkungan yang mendukung, karena pengalaman saya. Kebaikan-kebaikan akan mudah didapatkan ketika kita berada di lingkungan yang baik, terbiasa dengan hal baiknya yang mendorong kita untuk berbuat baik juga.
Jika mengingat apa yang disampaikan oleh Salim A. Fillah, niat itu bisa kita latih dan perbarui setiap saat. Artinya bagaimana? Untuk melakukan suatu kebaikan, kita harus terus berlatih. Melewati jalan terjal agar akhirnya terbiasa. Melewati benturan-benturan agar terbentuk.
Kemudian dengan apa memperbaruinya? Setiap dari kita akan mengalami fluktuasi iman, fluktuasi semangat dll. Oleh karenanya, kita harus selalu menyadari dan berujung memperbaiki niat kita agar lurus jalannya kepada Allah. Semoga saja kita bisa selalu seperti itu ya.
Contoh kasus sederhananya, jika kita seorang pengajar. Pagi-siang dihabiskan dengan berlelah-lelah menyalurkan ilmu yang didapatkan, namun ternyata dalam prosesnya, niat kita hanya untuk mendapat uang. Kemudian akhirnya kita tersadar, bahwa hal yang kita lakukan adalah salah. Kita menyadari dan kembali meluruskan niat, bahwa bukan itu satu-satunya hal yang kita harapkan. Itulah yang dimaksud dengan "niat itu bisa diperbarui setiap saat".
Jangan lupa cari lingkungan yang mendukung, karena pengalaman saya. Kebaikan-kebaikan akan mudah didapatkan ketika kita berada di lingkungan yang baik, terbiasa dengan hal baiknya yang mendorong kita untuk berbuat baik juga.
lingkungan memang yang berpengaruh banyak membentuk pribadi kita :)
BalasHapusnice info, semangat kak :)
Silahkan mampir blog saya, jangan lupa follow ya :)
saya juga sering memperbaiki niat, takut niat awal jadi melenceng karena suatu pujian tau hal lainnya..semoga selalu diberi kemudahan oleh Allah ya mba
BalasHapus