Langsung ke konten utama

SehatQ: Tempat Sambat yang Tepat

Zaman semakin berkembang, keinginan manusia menemukan jawaban atau informasi yang dibutuhkan pun sangat beragam. Berbagai cara mulai dilakukan, dan cara yang banyak dilakukan manusia adalah mencari jawaban alternatif yang cepat namun juga tepat, jawabannya memuaskan dengan apa yang diinginkan.

Persoalan agama menjadi sorotan utama, banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang belum kita ketahui dengan benar bagaimana hukumnya, apa dalilnya, apa keutamaannya, dll. Akan tetapi, dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, YouTube seolah menjadi jawaban dari segala keresahan. Para ustadz kondang berjejer memaparkan pemikirannya disana, tak jarang menuai pro kontra, namun tetap tak bisa dipungkiri tempat sambat manusia salah satunya adalah disana.

Selain agama, ada satu persoalan penting yang membutuhkan jawaban akurat dan kredibel dari pakarnya. Yaitu masalah kesehatan. Betapa maraknya sekarang penyakit-penyakit yang tak diketahui oleh penyandangnya. Orang-orang biasanya mengalami berbagai macam kendala; ingin ke dokter tidak mempunyai biaya, ingin berkonsultasi tidak tau dengan siapa selain ahlinya.

Namun keresahan itu sudah menemukan jawabannya, ada aplikasi digital yang sangat membantu mengatasi permasalahan kesehatanmu atau keluargamu. Aplikasi yang diharga cuma-cuma ini bisa kamu download di play store dan langsung bisa menikmati beragam fasilitasnya.

Beberapa kali saya menggunakan aplikasi ini untuk menjawab keluhan yang saya alami. Begitu saya masuk dan memilih fitur tanya dokter, saya langsung menemukan dokter yang ramah dan fast respon, sang dokter dengan gegas membalas keluhan saya dan memberikan banyak saran.

Selain mendapatkan jawaban dari ahlinya dengan biaya cuma-cuma, SehatQ juga menyediakan fitur artikel yang terus diupdate setiap hari. Segala macam artikel tentang kesehatan tersedia disana. Kita bisa membacanya dengan leluasa, menambah ilmu pengetahuan yang tidak sempat kita ketahui sebelumnya.

SehatQ me

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Broken Home Berbagi Cerita Tentang Pernikahan

"Pernikahan adalah hadiah terbaik dari Allah SWT untuk kita, dan kualitas dari pernikahan itu adalah persembahan kita untuk Allah SWT." Sepotong kalimat itu ku dapatkan setelah babat habis baca instagram story Febrianti Almeera, atau akrab dipanggil Teh Pepew. Entah kapan mulanya, akun Teh Pepew seringkali jadi media kontemplasi paling mendalam. Kata-katanya lugas dan jelas, lembut tapi menampar halus. Beliau ditakdirkan sepasang dengan Ulum A. Saif, kerap dipanggil Kang Ulum. Jika dilihat sekilas, cocok sekali beliau berdua. Saling melengkapi, saling mengisi, saling belajar. Definisi jodoh. Pembahasan instagram story Teh Pepew kali ini adalah tentang sahabat dekatnya yang baru saja melepas masa lajang di usia kepala 4. Apakah terlambat? Tentu tidak. Dipertemukan dalam kondisi terbaik yang dimiliki, dan di waktu yang terbaik menurutNya. Pembahasan menikah akhir-akhir ini akrab sekali di telinga. Ini bukan lagi tentang terburu-buru, bukan juga sesuatu yang tabu. Perjalanan mas

2023

Setiap tahunnya, selalu ada yang meleset dari resolusi. Tapi ada juga yang melesat di luar ekspektasi. Bagiku, mempertahankan kewarasan diri di antara lonjakan resolusi dan ekspektasi itulah, yang utama. Karena hubungannya dengan emosi: mengelola, memperlajari, dan akhirnya memperbaiki. 2022 terlewati dengan indah, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sejatinya, duka dan bahagia yang menemani di sepanjang tahun tertentu itu tidak ada yang tak mengisyaratkan pelajaran. 2022 membawaku ke banyak sekali tempat baru: bertemu, berkenalan, dan mengelola rindu atas pertemuan.  2022 mengajarkanku untuk tidak jumawa mengasumsikan skenarioNya, merencanakan bak sutradara, tapi lupa siapa yang memiliki kita dan mengatur perjalanan hidup kita. 2022 adalah kebahagiaan yang tak terkira, tak terukur, dan kesyukuran yang paling jujur.

2012

"nanti jangan jadi guru yaaa, jangan. Kamu ngga layak ditiru" Monolog beberapa tahun silam, saat akumulasi sesal dan kecewa bertumpuk. Tepat, yang berputar-putar di pikiran adalah sosok yang mulia itu. Persis dihubungkan dengan perlakuan diri sendiri, karena pada saat itu, status masih seorang pelajar, tapi agaknya jauh dari kata terpelajar. Maha Baik Allah, menjadikan rasa takut, khawatir, dan kerdil akan sebutan yang mulia 'guru' itu sebagai media untuk tumbuh dan berkaca. Rasa-rasanya, jadi guru itu tiada hari tanpa belajar dan mawas diri, merasa ngga mampu, merasa ngga becus, merasa ngga mumpuni, tapi dari semua perasaan itu tumbuh kesadaran untuk belajar. Ya mau ngga mau. Titik. Kalau kamu ngga penuhi hak diri kamu dengan belajar, gimana mau membersamai dan menunaikan hak pelajar-pelajar itu? Tepat hari ini, 25 November selalu sukses membuat diri linglung, haru, dan gemetar. Berjalan dengan sebutan guru itu ya berkelok-kelok. Kadang tersandung kerikil di jalan, k