Bukan hanya sekali saya mendapat pelajaran dari kepulangan (Malang-Lamongan). Saya duduk di kursi nomor 5 di bus Putih itu, bersama dengan teman kamar saya disamping kiri.
Ah kebetulan samping kursi kami ada bapak-bapak tua kira-kira umur 62 tahun duduk bersama dengan istrinya. Raut wajahnya nampak bahagia, sepertinya ada suatu pertemuan yang direncanakan atau diam-diam.
Bus terus melaju, ketika sampai di Pandaan bapak ini mengeluarkan handphone Nokia kecil kemudian menelpon salah seorang di kontaknya, yang saya dengar itu suara cewek, bapak itu pun memanggilnya dengan sebutan "Nduk", setelah berbincang 3 menit kemudian Bapak itu bertanya "nanti kalau sudah di Bungurasih bapak naik apa, nduk?" Putrinya pun menjawab "naik DKM pak, bapak kok kesini lagi?" Sang bapak pun menjawab "Bapak sama ibu sudah kangen Nduk, yauda berarti nanti bapak langsung naik DKM ya?"
YaAllah jawabannya singkat yaitu (kangen) dan ingin bertemu. Aku bergumam dalam hati, "Gini ya orang tua itu, sejauh apapun sang anak, selain doa yang dipanjatkan setiap waktu, raga pun dituruti untuk bertemu karena tak tahan menahan rindu, tak peduli seperti apa keadaan fisiknya.
Mari sejenak refleksi diri, kita sebagai seorang anak, sudahkah memikirkan semua itu? Termasuk aku, sudahkah? Untuk menyelipkan namanya di setiap do'a kita saja berdalih tak sempat, untuk menanyakan dan memberi kabar untuknya saja sering ter-nomor duakan oleh hal-hal lain. Semoga kita bisa memberikan jaminan yang menjamin mereka di dunia dan akhirat yaa, yaitu menjadi anak yang berbakti, aamiin.
Yuk #Birrulwalidain #Loveparents #KalaubukanSekarangKapanLagi?
Ah kebetulan samping kursi kami ada bapak-bapak tua kira-kira umur 62 tahun duduk bersama dengan istrinya. Raut wajahnya nampak bahagia, sepertinya ada suatu pertemuan yang direncanakan atau diam-diam.
Bus terus melaju, ketika sampai di Pandaan bapak ini mengeluarkan handphone Nokia kecil kemudian menelpon salah seorang di kontaknya, yang saya dengar itu suara cewek, bapak itu pun memanggilnya dengan sebutan "Nduk", setelah berbincang 3 menit kemudian Bapak itu bertanya "nanti kalau sudah di Bungurasih bapak naik apa, nduk?" Putrinya pun menjawab "naik DKM pak, bapak kok kesini lagi?" Sang bapak pun menjawab "Bapak sama ibu sudah kangen Nduk, yauda berarti nanti bapak langsung naik DKM ya?"
YaAllah jawabannya singkat yaitu (kangen) dan ingin bertemu. Aku bergumam dalam hati, "Gini ya orang tua itu, sejauh apapun sang anak, selain doa yang dipanjatkan setiap waktu, raga pun dituruti untuk bertemu karena tak tahan menahan rindu, tak peduli seperti apa keadaan fisiknya.
Mari sejenak refleksi diri, kita sebagai seorang anak, sudahkah memikirkan semua itu? Termasuk aku, sudahkah? Untuk menyelipkan namanya di setiap do'a kita saja berdalih tak sempat, untuk menanyakan dan memberi kabar untuknya saja sering ter-nomor duakan oleh hal-hal lain. Semoga kita bisa memberikan jaminan yang menjamin mereka di dunia dan akhirat yaa, yaitu menjadi anak yang berbakti, aamiin.
Yuk #Birrulwalidain #Loveparents #KalaubukanSekarangKapanLagi?
Komentar
Posting Komentar