Ku lihat ia yang duduk memangku kalam-Nya
Melawan kantuk dan keengganan
Bibirnya basah mengeja setiap kata
Mengungkap setiap makna yang disiratkan-Nya
Pelan, dan sesekali mengeras tanpa mengeluh
Sebelum fajar menyingsing, bergegas ia berlarian berhamburan
Mengharap rida Sang Ilahi
Menyiapkan segala peralatan, tak mau jika ada yang tertinggal
Sebelum sang matahari tenggelam pun kembali bergegas
Mengeja ayat-Nya yang belum tuntas dibaca
Ridai cita-cita mulia mereka
Untuk menjadi Mujahidah yang dirindukan surga
Untuk menggapai Rida orang tua
Sehingga mudah jalan untuk menuju-Nya
Ekspresi kusut yang terpampang dari rona wajah mereka
Tak menyurutkan semangatnya
Berjalan memang tak mudah, kadang ada kerikil yang menyala
Apalagi berlari, kadang tersandung pun tak apa
Rona jingga sebentar lagi merekah
Menciptakan bau harus semerbak menggetarkan jiwa
Kelelahan akan dibalaskan pahala setimpal
Peluh keringat perjuangan akan ditambah bumbu kemanisan
Pasti, lelah-lelah itu tak lama lagi.
Batu, 10 Oktober 2019.
Melawan kantuk dan keengganan
Bibirnya basah mengeja setiap kata
Mengungkap setiap makna yang disiratkan-Nya
Pelan, dan sesekali mengeras tanpa mengeluh
Sebelum fajar menyingsing, bergegas ia berlarian berhamburan
Mengharap rida Sang Ilahi
Menyiapkan segala peralatan, tak mau jika ada yang tertinggal
Sebelum sang matahari tenggelam pun kembali bergegas
Mengeja ayat-Nya yang belum tuntas dibaca
Ridai cita-cita mulia mereka
Untuk menjadi Mujahidah yang dirindukan surga
Untuk menggapai Rida orang tua
Sehingga mudah jalan untuk menuju-Nya
Ekspresi kusut yang terpampang dari rona wajah mereka
Tak menyurutkan semangatnya
Berjalan memang tak mudah, kadang ada kerikil yang menyala
Apalagi berlari, kadang tersandung pun tak apa
Rona jingga sebentar lagi merekah
Menciptakan bau harus semerbak menggetarkan jiwa
Kelelahan akan dibalaskan pahala setimpal
Peluh keringat perjuangan akan ditambah bumbu kemanisan
Pasti, lelah-lelah itu tak lama lagi.
Batu, 10 Oktober 2019.
Komentar
Posting Komentar