Selamat datang di usia 20an, selamat datang masa quarter life crisis, selamat datang tumpukan pekerjaan, dan selamat tinggal teman. Ternyata begini rasanya ya, seperti ada yang kurang, ada yang hilang.
Beberapa tahun yang lalu momen masuk kuliah sangat dinantikan, dilalui dengan sangat membahagiakan. Banyak teman, banyak ruang diskusi, banyak media penghibur diri, juga banyak cara aktualisasi diri.
Empat tahun waktu bergulir, cepat sekali menyingkap kenangan selama bangku perkuliahan. Katanya, kita sudah menemui masing-masing jalannya, menjumpai kehidupan yang sesungguhnya. Tapi serasa ada yang hilang?
Ya, teman. Ketika kita disibukkan dengan pekerjaan atau tanggung jawab lain usai lulus dari bangku perkuliahan, perlahan satu demi satu sosok teman akan berganti peran. Biasanya selalu ada saat suka dan duka, selalu menemani kemanapun pergi, tempat berkeluh-kesah tanpa pandang waktu. Dan kini ada yang kurang, namun bukan hilang. Mereka hanya berganti peran.
Barangkali hadirnya tak nyata, namun ada doa yang selalu terasa. Pelukannya tak lagi ada, namun rindunya dapat mengalahkan eratnya. Kita memang tak lagi bersama, dan akan semakin jarang bersama. Namun kita masih punya media untuk bertemu dalam doa.
Beberapa tahun yang lalu momen masuk kuliah sangat dinantikan, dilalui dengan sangat membahagiakan. Banyak teman, banyak ruang diskusi, banyak media penghibur diri, juga banyak cara aktualisasi diri.
Empat tahun waktu bergulir, cepat sekali menyingkap kenangan selama bangku perkuliahan. Katanya, kita sudah menemui masing-masing jalannya, menjumpai kehidupan yang sesungguhnya. Tapi serasa ada yang hilang?
Ya, teman. Ketika kita disibukkan dengan pekerjaan atau tanggung jawab lain usai lulus dari bangku perkuliahan, perlahan satu demi satu sosok teman akan berganti peran. Biasanya selalu ada saat suka dan duka, selalu menemani kemanapun pergi, tempat berkeluh-kesah tanpa pandang waktu. Dan kini ada yang kurang, namun bukan hilang. Mereka hanya berganti peran.
Barangkali hadirnya tak nyata, namun ada doa yang selalu terasa. Pelukannya tak lagi ada, namun rindunya dapat mengalahkan eratnya. Kita memang tak lagi bersama, dan akan semakin jarang bersama. Namun kita masih punya media untuk bertemu dalam doa.
Usia 20 adalah hal yang terberat, terkususnya setelah selesai kuliah. Siap sidang kebingingan pun menghampiri.
BalasHapusMau ngapai sekarang?
Mmm ... betul sekali. Usia 20-an itu semuanya terasa berbeda. Lebih nanggung lagi kalau usia 30-an mendekati 40. Dibilang muda kok norak, dibilang tua tapi kok masih muda. Kannn ��
BalasHapusUsia 20 tahun udah selesai kuliah? Hebat!
BalasHapusTeman memang adalah sosok yang sangat berarti kawan
sedih...temen-temen emang udah punya kesibukan masing-masing
BalasHapusDi usia ini seringnya kudengar mereka berkata mending kembali ke masa kanak². Katanya menjadi dewasa itu berat.
BalasHapusHemmmm hemm. Aku sih pernah ngalamin juga ya usia itu.
Masa kuliah masa berteman yg lagi indah2nya, sering ada konflik sih
Sering juga datang pemyelesaian. Atau tau² udah selesai aja.
QLC😣 betul banget kak, setelah masa kuliah, kita harus berhadapan dengan the rela life yang sebenarnya, masa transisi yang mewajibkan kita untuk berfikiran dewasa.
BalasHapusWelcome to the real life><