Nikmat sehat merupakan suatu hal yang gampang sekali untuk dilupakan. Merasa kuat, tahan banting, bisa melakukan apa saja hingga lupa jika Allah sudah mencabut secuil saja dari nikmat sehat itu dan Allah ganti dengan kesakitan, barulah kita merasa tidak berdaya di hadapan-Nya.
Dua hari ini, Allah beri saya kesempatan untuk merasakan nikmat sakit, dan Allah beri jeda waktu untuk saya bermuhasabah. Saya sempat sombong dan merasa kuat karena Allah jarang sekali memberikan saya nikmat sakit. Tenyata di balik itu semua, harusnya saya sedih karena Allah jarang sekali memberi saya kesempatan untuk menghapus dosa-dosa.
Hanya bisa berbaring, ibadah tak semangat, mangan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Banyak sekali hal yang merasa terlewatkan begitu saja karena kondisi tubuh yang tidak bisa diajak kompromi. Ternyata, baru diberi nikmat sakit yang seenteng inipun saya sudah mengeluh.
Saya tidak habis pikir, dengan keadaan orang-orang yang terbaring lemah di rumah sakit, berteman cairan yang menggantung, obat-obatan yang menumpuk, dan kondisi tubuh yang tak lagi normal seperti yang lainnya. Orang-orang terdekat sibuk memikirkan keadaan kita, resah memikirkan bayarannya, dll.
Nikmat sehat memang tak bisa disepelekan, percuma memiliki apapun, jika tubuh tak bisa berbuat apapun. Kebahagiaan hanya semu, tak ada yang benar-benar bisa diandalkan ketika kita tertimpa kesakitan, hanya doa-doa yang terpanjatkan, semoga Allah berikan kesembuhan dan Allah angkat dosa bersamaan dengan penyakitnya.
Dua hari ini, Allah beri saya kesempatan untuk merasakan nikmat sakit, dan Allah beri jeda waktu untuk saya bermuhasabah. Saya sempat sombong dan merasa kuat karena Allah jarang sekali memberikan saya nikmat sakit. Tenyata di balik itu semua, harusnya saya sedih karena Allah jarang sekali memberi saya kesempatan untuk menghapus dosa-dosa.
Hanya bisa berbaring, ibadah tak semangat, mangan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Banyak sekali hal yang merasa terlewatkan begitu saja karena kondisi tubuh yang tidak bisa diajak kompromi. Ternyata, baru diberi nikmat sakit yang seenteng inipun saya sudah mengeluh.
Saya tidak habis pikir, dengan keadaan orang-orang yang terbaring lemah di rumah sakit, berteman cairan yang menggantung, obat-obatan yang menumpuk, dan kondisi tubuh yang tak lagi normal seperti yang lainnya. Orang-orang terdekat sibuk memikirkan keadaan kita, resah memikirkan bayarannya, dll.
Nikmat sehat memang tak bisa disepelekan, percuma memiliki apapun, jika tubuh tak bisa berbuat apapun. Kebahagiaan hanya semu, tak ada yang benar-benar bisa diandalkan ketika kita tertimpa kesakitan, hanya doa-doa yang terpanjatkan, semoga Allah berikan kesembuhan dan Allah angkat dosa bersamaan dengan penyakitnya.
Paradigma yang sulit di urai ketika sakit Kak. Pas sakit bisa mikir kayak gini Alhamdulillah.
BalasHapusSyafakillah ya Teh