Kiai
Sesubuh itu ku buka pintu
Ku sapa hangat angin yang menusuk tubuh
Biasanya tak pernah ku buka selimut itu
Kembali beradu menjadi pilihan nomor satu
Engkau bilang, di sini sebaik-baik tempat peraduan
Bukan tempat pembuangan
Ternyata benar, ku lihat langkah mereka tidak gamang
Sesekali merangkak, kesakitan, namun tetap berjalan
Aku salut kiai, kau beri teladan melalui tindakan
Bukan omongan yang tak bisa dipertanggung jawabkan
Barangkali lewat sajadah panjang yang tiap pagi menjelang selalu tergelar
Atau amalan sunnah yang tak tampak, namun di langitnya menggelegar
Atau khusyuknya doa yang senantiasa terujar
Semuanya, berkatmu kiai
Dalam doa kami yang barangkali terlewatkan
Atau kebaikan yang belum sempat kami balaskan
Ilmu yang belum mampu kami amalkan
Teladan yang belum berhasil kami tirukan
Malam ini, dalam simpuhan doa panjang
Berulang kali nama terucapkan
Untuk kiai, guru, dan semuanya yang tak tersebutkan
Semoga senantiasa dalam lindungan
Serta sebaik-baik penjagaan
Batu, 1 Oktober 2019
Sesubuh itu ku buka pintu
Ku sapa hangat angin yang menusuk tubuh
Biasanya tak pernah ku buka selimut itu
Kembali beradu menjadi pilihan nomor satu
Engkau bilang, di sini sebaik-baik tempat peraduan
Bukan tempat pembuangan
Ternyata benar, ku lihat langkah mereka tidak gamang
Sesekali merangkak, kesakitan, namun tetap berjalan
Aku salut kiai, kau beri teladan melalui tindakan
Bukan omongan yang tak bisa dipertanggung jawabkan
Barangkali lewat sajadah panjang yang tiap pagi menjelang selalu tergelar
Atau amalan sunnah yang tak tampak, namun di langitnya menggelegar
Atau khusyuknya doa yang senantiasa terujar
Semuanya, berkatmu kiai
Dalam doa kami yang barangkali terlewatkan
Atau kebaikan yang belum sempat kami balaskan
Ilmu yang belum mampu kami amalkan
Teladan yang belum berhasil kami tirukan
Malam ini, dalam simpuhan doa panjang
Berulang kali nama terucapkan
Untuk kiai, guru, dan semuanya yang tak tersebutkan
Semoga senantiasa dalam lindungan
Serta sebaik-baik penjagaan
Batu, 1 Oktober 2019
ما شاء الله
BalasHapus