Langsung ke konten utama

Humanity Niche

Suatu kebanggaan menjadi content creator yang bernama blogger. Apapun yang kamu tulis pastikan itu memberikan manfaat positif untuk orang lain dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir, sekalipun kita mati -Kosngosan-
Mengawali dunia blog ketika dinyatakan dapat bergabung di komunitas ODOP, dengan pendek dan sempitnya pengetahuan saya mulai membuat blog dengan bantuan tutorial di google, sampai bisa mengutak-atiknya agar lebih enak dipandang. Meskipun belum maksimal karena masih menggunakan yang "serba gratisan". Sampai titik ini, banyak sekali dunia blogging yang belum saya ketahui.

Beberapa hari yang lalu, saya dihadapkan dengan dua pilihan untuk kelas lanjutan bagi yang sudah resmi lulus dari komunitas ODOP. Ada kelas fiksi dan non-fiksi, fiksi mendalami tentang cerpen, puisi dsb dan non-fiksi menggeluti tetek bengek blog hingga membuat antologi.

Awalnya saya mantap ingin memilih kelas fiksi, mengingat isi blog saya yang didominasi dengan karya puisi. Selama 8 pekan sebelumnya, saya menjalankan tantangan demi tantangan dari ODOP, saya biasanya menuliskan berbagai hal yang saya alami dan saya temui pada hari itu. Saya memang suka puisi, tapi saya suka puisi berdasarkan kisah dan kejadian nyata tanpa rekayasa, hanya kata-katanya saja yang saya buat lebih mendayu-dayu. Saya lebih suka menuliskan kejadian nyata dalam bentuk prosa singkat, dibumbui hikmah dan pelajaran dari setiap kejadiannya. Rasanya puas sekali bisa berbagi terkait apa yang sudah saya alami.

Pendek cerita, saya merasa bahwa non-fiksi adalah pilihan tepat yang harus saya pilih. Meskipun saya suka puisi tapi saya kurang bisa berimajinasi dengan luas, saya kurang mahir menciptakan ending yang menarik dalam cerpen, saya kurang bisa mencocokkan nama tokoh dengan karakternya, dll.

Setelah resmi bergabung di kelas non-fiksi, saya mendapatkan materi pertama dari Kak Rindang tentang niche blog. Apa niche blog itu? Niche blog adalah tema atau topik yang menjadi fokus utama bloger dalam menyajikan konten di blognya.

Niche untuk blog sebenarnya sangat penting, hanya saja ada beberapa bloger pemula yang mengesampingkan hal ini karena masih berfokus pada mood (ngeblog ala diary) dan kuantitas postingan (biar rajin nulis) dengan topik beragam, seperti halnya saya. Blog saya masih sangat tak karuan isinya, karena saya tergolong pemula dalam dunia blog ini maka saya mencoba merapikan blog saya. Setelah menelisik lebih jauh, blog saya berisi puisi, cerpen, prosa, review, tips dll. Sehingga fokusnya menjadi kurang.


Saya tidak menyadari bahwa niche blog itu sangat penting. Selain bisa membranding diri sendiri, banyak sekali keuntungan yang didapatkan ketika kita fokus membahas tema tertentu, kita bisa berperan sebagai rujukan dan tujuan orang lain dalam memenuhi hasrat keingintahuannya akan berbagai hal.

Jenis-jenis niche diantaranya adalah blog traveler, motherhood, beauty, review, islamic, technology, parenting, humanity dll. Saya kira blog saya lebih menjurus kepada human niche, kegemaran saya mengulik dan menulis buah perjalanan dan pengalaman dalam bentuk apa saja ternyata bermuara pada sisi kemanusiaan. Saya mencoba menuangkan dengan bahasa ringan agar mudah sampai kepada pembaca, dan saya juga ingin mengajak pembaca membaca kondisi sekitar dengan bahasa yang paling enak dibaca.

Kira-kira anggapan saya tentang diri saya yang condong ke humanity niche cocok tidak ya? Bantu saya lebih mengenali diri saya heheh


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Broken Home Berbagi Cerita Tentang Pernikahan

"Pernikahan adalah hadiah terbaik dari Allah SWT untuk kita, dan kualitas dari pernikahan itu adalah persembahan kita untuk Allah SWT." Sepotong kalimat itu ku dapatkan setelah babat habis baca instagram story Febrianti Almeera, atau akrab dipanggil Teh Pepew. Entah kapan mulanya, akun Teh Pepew seringkali jadi media kontemplasi paling mendalam. Kata-katanya lugas dan jelas, lembut tapi menampar halus. Beliau ditakdirkan sepasang dengan Ulum A. Saif, kerap dipanggil Kang Ulum. Jika dilihat sekilas, cocok sekali beliau berdua. Saling melengkapi, saling mengisi, saling belajar. Definisi jodoh. Pembahasan instagram story Teh Pepew kali ini adalah tentang sahabat dekatnya yang baru saja melepas masa lajang di usia kepala 4. Apakah terlambat? Tentu tidak. Dipertemukan dalam kondisi terbaik yang dimiliki, dan di waktu yang terbaik menurutNya. Pembahasan menikah akhir-akhir ini akrab sekali di telinga. Ini bukan lagi tentang terburu-buru, bukan juga sesuatu yang tabu. Perjalanan mas

2023

Setiap tahunnya, selalu ada yang meleset dari resolusi. Tapi ada juga yang melesat di luar ekspektasi. Bagiku, mempertahankan kewarasan diri di antara lonjakan resolusi dan ekspektasi itulah, yang utama. Karena hubungannya dengan emosi: mengelola, memperlajari, dan akhirnya memperbaiki. 2022 terlewati dengan indah, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sejatinya, duka dan bahagia yang menemani di sepanjang tahun tertentu itu tidak ada yang tak mengisyaratkan pelajaran. 2022 membawaku ke banyak sekali tempat baru: bertemu, berkenalan, dan mengelola rindu atas pertemuan.  2022 mengajarkanku untuk tidak jumawa mengasumsikan skenarioNya, merencanakan bak sutradara, tapi lupa siapa yang memiliki kita dan mengatur perjalanan hidup kita. 2022 adalah kebahagiaan yang tak terkira, tak terukur, dan kesyukuran yang paling jujur.

2012

"nanti jangan jadi guru yaaa, jangan. Kamu ngga layak ditiru" Monolog beberapa tahun silam, saat akumulasi sesal dan kecewa bertumpuk. Tepat, yang berputar-putar di pikiran adalah sosok yang mulia itu. Persis dihubungkan dengan perlakuan diri sendiri, karena pada saat itu, status masih seorang pelajar, tapi agaknya jauh dari kata terpelajar. Maha Baik Allah, menjadikan rasa takut, khawatir, dan kerdil akan sebutan yang mulia 'guru' itu sebagai media untuk tumbuh dan berkaca. Rasa-rasanya, jadi guru itu tiada hari tanpa belajar dan mawas diri, merasa ngga mampu, merasa ngga becus, merasa ngga mumpuni, tapi dari semua perasaan itu tumbuh kesadaran untuk belajar. Ya mau ngga mau. Titik. Kalau kamu ngga penuhi hak diri kamu dengan belajar, gimana mau membersamai dan menunaikan hak pelajar-pelajar itu? Tepat hari ini, 25 November selalu sukses membuat diri linglung, haru, dan gemetar. Berjalan dengan sebutan guru itu ya berkelok-kelok. Kadang tersandung kerikil di jalan, k