Memasuki phase baru artinya sama dengan menghirup udara yang sama dari sudut lain yang berbeda, bisa jadi tingkat kesegarannya tidak sama tapi itulah adaptasi yang sesungguhnya.
Debu, polusi, bahkan kabut gelap sekalipun jika kita sudah biasa berteman dengannya maka rasanya akan biasa aja, saya umpamakan seperti itu.Apa kabar para pekerja? Pekerja apapun! Semoga panjang umur dengan keberkahan, karena tugas kita adalah keluar (zona nyaman), gigih berusaha, dan tetap percaya bahwa semua hasil dari usaha kita akan dibalaskan setimpal, jika bukan sekarang maka bisa jadi besok, dan jika bukan disini bisa jadi disana.
Pernah tiba-tiba terlintas dari pikiran bagaimana Allah begitu keren mengkonsep semua yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari yang berhubungan dengan rezeki? Saya sedikit cerita ya.
Dulu sekali, ketika saya pergi kemanapun dan hendak membeli apapun terutama di tempat-tempat rekreasi, saya temukan lapak-lapak lengkap dengan empunya yang sedang duduk santai menunggui dagangannya, kalau kata Ibu saya mereka sedang menjemput rezekinya. Ya, menjemput berarti keluar, berkeringat, berusaha.
Satu, dua, tiga deretan lapak menawarkan dagangan yang sama jenisnya, sering menemui kan? Seberang jalan penuh dengan penjual buah, di tempat wisata penuh dengan penjual oleh-oleh; mulai dari makanan, pakaian, mainan dll.
Pernah berpikir gak? Bagaimana kemudian langkah kaki kita mantap pada salah satu penjual dari banyaknya pilihan yang menawarkan produk sama?
Mungkin alasannya beragam; karena sudah langganan, karena harganya toleran, bahkan hanya karena sebuah kebetulan.
Begitu indah jawaban dari "Allah bersama orang-orang yang berusaha dan mengusahakan", tak perlu risaukan apapun, selagi kita sudah berhasil keluar dari belenggu negatif diri sendiri dengan mengerahkan segala daya untuk bertarung, meski dalam prosesnya tersandung, maka kita menjadi ulung.
Rezeki akan mengalir mengikuti langkah kaki kita melaju untuk berusaha, semoga ya.
Karena rizki bukan kayak judul judul sinetron yang bisa ditukar. Hihi
BalasHapusKarena rezeki itu pasti, kita tinggal "mengupayakannya" agar 'layak' menerima sesuai 'takarannya'. 🥰
BalasHapusSemoga rezeki yang didapat berkah ya mba nelly, allahumma amin
BalasHapusbener banget..
BalasHapusBagus
BalasHapusRezeki tergantung bagaimana mengusahakannya ya.
BalasHapusTulisannya keren dn sangat mengena kakak
BalasHapusrejeki ada dimana-mana... kadang ga dicari juga datang sendiri...
BalasHapusRezeki itu gak ketukar..
BalasHapus👍😊
BalasHapus